Kamis, 06 Juni 2013

Cerpen : Penebang Kayu

PENEBANG KAYU


Disebuah negeri antah berantah tinggalah seorang penebang kayu yang hebat, kehebatannya sudah tak tertandingi lagi dengan penebang kayu yang lain. Dia bisa menebang 20 batang pohon besar tiap hari, sementara penebang-penebang kayu yang lain hanya bisa menebang 5 sampai 10 kayu ditiap hari.dan tidak heran bagi semua orang disekitarnya meskipun dia berlaga sombong.

Dan sesampainya di saat waktu yang berharga buatnya, si penebang kayu terhebat mendapat tawaran untuk menebang 120 batang kayu dalam jangka waktu 4 hari dari sebuah kerajan yang ada diseberang negerinya dan kalau bisa menyanggupi akan diberi hadiah 300 peti emas, dan dengan tertawa riang Si penebang kayu terhebat pun langsung menerimanya tanpa basa basi,

Dan tibalah si penebang kayu terhebat dengan kapak andalannya berangkat menemui raja, dan usai bertemu raja dia pun langsung disuruh sang raja untuk menebang 120 batang kayu besar itu dalam 4 hari. Dan mulailah penebang kayu dihari pertamannya, dan dia berhasil menebang 30 batang kayu selesai dengan bersih,dan berlanjut dihari keduanya diapun masih bisa menebang 30 batang kayu lagi, dia pun sangat senang, riang dan bahagia dengan harapan dapat 300 peti emas dari sang raja,dan kemudian dihari yg ketiga dia terkejut karena hanya bisa menebang 25 batang kayu,dan berlanjut di hari terakhirnya. Dan dia harus bisa menebang 35 batang kayu untuk memenuhi perjanjian dan untuk mendapatkan 300 peti emas.

Tetapi Sungguh  ketibang palang si penebang kayu terhebat hanya bisa menebang 20 batang kayu, Dia pun terduduk bingung padahal dia masih merasa kuat untuk terus bekerja. dan tersisa 15 batang kayu yang belum di tebang dan waktunya pun telah habis. Dan akhirnya si penebang kayu itu pun tidak mendapatkan apa-apa dari kerajaan . 

Dia pun akhirnya pulang ke negerinya yang harapan awalnya bisa membawa pulang 300 peti emas akan tetapi kenyataan berkehendak lain si penebang kayu pulang hanya dengan membawa kesedihan dana kekecewaan yang dalam.

Dan hari pun berlalu cukup lama setelah kejadian besar menimpa dirinya dia pun mendapat petunjuk, hati dan pikirannya terbuka dan dia telah menemukan jawaban  kenapa dia gagal waktu penebangan kayu di negeri raja itu.
 
Lalu dia ingat seandainya waktu itu dia bisa bercermin diri mengkoreksi kemampuannya dia pasti mengingat waktu itu kapaknya semakin hari semakin berkurang ketajamannya dan dia lupa untuk mengasah kapaknya agar tidak tumpul dan selalu bisa tajam. Sungguh sebuah penyesalan yang dalam dialaminya dan dengan berbesar hati dia terima dan jadikan pelajaran buatnya. Dan sudah bisa jadi pengalaman yang berharga bagi si penebang kayu untuk hari kedepannya bahwa disetiap penebangan kayu dia tidak akan mengulangi kesalahannya lagi.

Demikian,

Mudahan cerita diatas bisa dipahami dengan dalam dan juga bisa jadi pelajaran bagi kehidupan kita.

0 komentar:

Posting Komentar